Sikapmu yang terkadang sedingin es dan cuek seperti
itu, berhasil membuat hidupku dipenuhi rasa penasaran olehmu. Kamu tahu? Saat
ini dadaku sesak saat mengingatmu. Jelas aku merindukanmu saat ini. Kamu yang
selalu aku rindukan, mengapa aku terus mengingatmu?
Kau lelaki dingin yang mempesona, aku terlena oleh senyumanmu yang mahal. Aku yang selalu hanyut bersama perasaan ini. Terhitung hari ini kau tak tampak jelas, selagi ku menunggu sesuatu entah apa itu.
Kau lelaki dingin yang mempesona, aku terlena oleh senyumanmu yang mahal. Aku yang selalu hanyut bersama perasaan ini. Terhitung hari ini kau tak tampak jelas, selagi ku menunggu sesuatu entah apa itu.
Kau tahu apa yang lebih menyakitkan dari pada
diabaikan orang yang selalu kau pikirkan? Apa kau tahu bagimana rasanya? Apa
kau tidak tahu?
Jelas aku tahu bagaimana rasanya, seperti saat kau
telah janjian untuk bertemu dengan orang yang sangat kau rindukan, kalian
sepakat untuk bertemu pada hari itu, tapi orang itu malah menghilang tidak ada
kabar seharian. Sakit? Tentu saja.
Diabaikan, apa kau pernah merasa di abaikan?
Menganggapmu tidak ada, atau bahkan menganggapmu sebagai parasit yang
menggganggu. Kau tahu rasanya? Tentu aku tahu.
Apa kau mengira aku mengirimkan pesan singakt di BBM
itu agar kau terpikat padaku? Terbiasa akan hadirku? Apa karna
prasangka-prasangka itu kau mengabaikanku?
Dugaanmu salah. Aku tak pernah berharap kau akan
menyukaiku juga. Itu harapan yang terlalu besar untuk gadis polos seperti aku.
Apa aku bukan tipe mu? Ya, dugaanku benar? Haha.
Aku menyukaimu karena sesuatu yang entah, aku pun
tak tahu kenapa aku bisa menyukaimu. Melihatmu tertawa saja sudah cukup. Aku tak
pernah berharap kau akan melihatku dan mersakan hal yang sama juga.
Setiap aku mengirimimu pesan singkat di BBM,
ketahuilah aku merindukanmu. Aku lelah menahan rindu yang tak kunjung
berkurang, makanya aku selalu memberanikan diri mengirimimu pesan.
Mengapa kau selalu mengabaikanku? Aku hanya
merindukanmu. Semua ku lakukan diam-diam. Begitu rapi, hingga hatimu yang beku
tak pernah berhasil cair. Semua ku sembunyikan. Hingga perasaanmu yang kurang peka
tak memperdulikan aku.
Aku tak pernah bisa membuang semua cerita dan
kenangan itu dari ingatanku. Aku tidak bisa melupakanmu. Aku selalu ingat
caramu menatapku, sorot tajam matamu yang selalu mampu memperindah pandanganku.
Senyuman mahalmu yang mampu menyita pandanganku.
Kita jarang mempunyai kesempatan berbicara, berdua
saja. Kamu adalah orang yang selalu berhasil membuatku bertanya-tanya. Kamu
adalah orang yang sering membuatku berlaku gila. Jujur, keanehan itulah yang
membuatmu menjadi seseorang yang selalu kurindukan. Keanehan yang tak pernah
kutemukan pada orang lain selama ini.
Ada banyak hal yang membuatku tak bisa melupakanmu,
salah satunya... senyum mu AL. Sekarang semua terasa berbeda, tak lagi sama.
Aku bertingkah seolah aku baik-baik saja tanpamu.
Lelah ketika memaksa agar aku tak lagi memikirkanmu,
semakin aku memaksa melupakanmu semakin membuatku memutar kembali kenangan yang
tersimpan dalam pikiranku.
Kamu yang sangat sulit kutebak, dan aku takut untuk
mengartikan setiap isyarat-isyarat yang kau tunjukan padaku.. Terimakasih...
karena engkau telah membagikan sedikit kenanganmu untukku, yang akan ku ingat
selalu dalam fikiranku.
Saat ini ku isi malamku dengan kenangan dan ingatan
akan dirimu. Menunggumu... itulah yang aku lakukan selama ini. Jangan biarkan
perasaan ini seperti asap rokok yang mengepul semakin tinggi ke udara.
Ketahuilah AL,
Ketika aku cuek, bukan berati aku tidak perduli, itu adalah bentuk perhatianku yang tersembunyi...
Ketika aku cerewet terhadapmu, bukan berati aku mengetahui segalanya, namun itu adalah bentuk perhatianku yang lebih...
Ketika aku tersenyum, bukan berati keadaanku baik-baik saja, itu adalah caraku menutupi rasa sakit...
Ketika aku mundur, bukan berati aku menyerah, namun aku tak mau sakiti diriku lebih banyak...
Ketika aku marah bukan berati aku benci, itu karena aku sayang kamu...
Ketika aku mulai menjauh itu bukan salahmu, tapi ku kan cari kekuranganku...
Ketika aku memilih untuk diam, saat itulah aku takut untuk tidak kau dengar dan lelah untuk menyampaikan maksud dan menahan keegoisanku...
Ketika aku cuek, bukan berati aku tidak perduli, itu adalah bentuk perhatianku yang tersembunyi...
Ketika aku cerewet terhadapmu, bukan berati aku mengetahui segalanya, namun itu adalah bentuk perhatianku yang lebih...
Ketika aku tersenyum, bukan berati keadaanku baik-baik saja, itu adalah caraku menutupi rasa sakit...
Ketika aku mundur, bukan berati aku menyerah, namun aku tak mau sakiti diriku lebih banyak...
Ketika aku marah bukan berati aku benci, itu karena aku sayang kamu...
Ketika aku mulai menjauh itu bukan salahmu, tapi ku kan cari kekuranganku...
Ketika aku memilih untuk diam, saat itulah aku takut untuk tidak kau dengar dan lelah untuk menyampaikan maksud dan menahan keegoisanku...
Walau jauh darimu, bukan berati aku tidak
memikirkanmu...
Walau aku berada disini, bukan berati aku berhenti merindukanmu...
Walau aku berada disini, bukan berati aku berhenti merindukanmu...
Kereeennnn
BalasHapusKereeennnn
BalasHapusKereeennnn
BalasHapusKereeennnn
BalasHapusthank you for visit & reading :)
Hapus