Minggu, 02 November 2014

Aku Menyukaimu dan Kau Tak Perlu Tahu




19 oktober 2014, tepat dimana pertama kali kita kenalan melalui BBM
AL****
Hey you

Dan dengan expresi aneh aku membacanya, lalu aku membalasnya.
*AY***
Iyaaa
Dari sejak itu kita jadi sering komunikasian lewat BBM dan berjalan dengan baik.

Sebelum bertemu, kau sering mengirim pesan BBM terlebih dahulu. Kau selalu mencariku saat aku tak memberikanmu kabar. Aku selalu membalas chatmu dengan singkat, berbicara apa adanya layaknya cewek tengil yang tak pernah malu untuk menjadi dirinya sendiri  karena aku pikir aku tak punya perasaan apa-apa terhadapmu.
Diam-diam kau mencari tahu akun sosmed “path-ku” dan melihat semua momen yang ada di path-ku. Setelah itu, kau mengatakan sesuatu yang buatku cukup terpaku “aku tak setampan laki-laki itu”
Selama kita berkomunikasi kau selalu tak ingin aku mengetahui semua hal tentangmu, kau selalu berkata bahwa dirimu parah, jahat, dan tidak baik. Aku tak mengerti apa maksud semua perkataanmu itu.
Saat itu aku berpikir bahwa kau lelaki misterius yang selalu tampil rapih didepanku... Misterius?  Ya...Aku tak pernah bisa menebak apa yang ada dalam fikiranmu...Selalu...Awal mengenalmu...Sebenarmya kau orang yang sangat menyenangkan. “Kau mampu membuatku tertawa bahagia”

Tanggal 24 oktober kau mengajakku bertemu, kau jemput aku tepat didepan kosanku. Kita sempat kebingungan memilih tempat untuk  mengobrol, akhirnya kau memutuskan kita makan di KFC. Sejujurnya aku masih kaget dan mencoba mengatur perasaanku selama denganmu... Sesekali aku mencuri pandang padamu, tersenyum melihatmu,dan sesegera mungkin mengalihkan pandanganku ketika kau menangkap mataku... Sungguh tak karuan, senyummu yang begitu mahal, aku menyukainya...

Tanggal 25 Oktober untuk kedua kalinya kita bertemu, aku iseng-iseng mengajakmu main kesuatu tempat yang belum pernah aku kunjungi. Padahal aku tahu hari itu kau baru saja pulang kerja dan kau terlihat sangat lelah. Namun, kau tetap menuruti permintaanku ini. Tiba disana kita menikmati pemandangan yang ada, lampu yang berkelap kelip dari kejauhan sana dan udara yang sejuk sungguh indah saat itu. Rasanya ingin berada lama di sampingmu.

Tanggal 29 Oktober untuk yang ketiga kalinya kita bertemu. Sebelumnya kau mengirim pesan bbm kepadaku yang isinya “nanti malem jangan tidur dulu ya?” aku bertanya-tanya padanya “ada apa dengan nanti malem?”. Dia menjawab “pengen ketemu, bentar aja. Kangen”. Lalu akupun meng-iyakannya. Tepat jam 00.00 wib dia mengabariku bahwa dia sudah ada didepan kosanku. Akupun langsung menemuinya. Kuliat dia membawakanku sekotak pizza, kita berbincang-bincang. Dia pamit pulang, tiba-tiba dia mengecup keningku.

Sikapmu yang kadang amat dingin dan kadang terasa hangat. Tapi, dalam keadaan apapun kau selalu membuatku salah tingkah, bingung, membuat pipiku sakit karena terlalu banyak tertawa bersamamu, membuatku gemetaran, dan jantungku berdetak lebih cepat. Sejak awal kita bertemu, bahkan dari awal kita berkenalan... Berlebihan memang, tapi itulah yang kurasakan... Mungkin aku mulai menyukaimu?

Beberapa hari kemudian, kau mulai berubah. Kau kemana? Jarang sekali menghubungiku...Aku menunggumu, dasar menyebalkan...Apa kau tidak peduli lagi padaku? Kau terlihat seperti angin dengan arah yang berubah-ubah. Aku tak menyukai itu, yang jelas aku merindukan saat kau menjadi udara di sekitarku, udara yang kubutuhkan untuk tetap hidup.

Kita mulai dekat, aku yang awalnya biasa saja. Setelah bertemu denganmu aku mulai memperhatikanmu lebih layaknya orang yang mempunyai hubungan. Tapi sayang, kau menanggapi hal itu biasa saja. Aku terlalu banyak berharap padamu.

Kau tau... gerogi-ku berjalan setiap sebelum dan setelah aku bertemu denganmu... Bahkan saat itu, aku takut kau mendengar degup jantungku yang begitu cepat dan keras, aku takut kau merasakan tanganku yang dingin dan bergetar saat kau memegang tanganku, dan aku takut kau menyadari betapa memerahnya wajahku karena tak bisa lama menatapmu..

Aku menginginkan hubungan ini berjalan baik-baik saja tak ingin kau berubah, biarlah sekarang ku sembunyikan perasaanku, dan mengalahkan egoku. Maafkan aku, perasaanku, dan caraku yang mungkin melukai kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar