Pada ini aku bersama kakak sepupuku, bermaksud mengunjungi sahabat baiknya kakak sepupuku. Saat kami memasuki rumahnya, lalu diruang tamu rumahnya ada sepasang foto. Foto itu foto pernikahan sahabat dekatnya kakak sepupuku. Difoto itu ada dua anak kembar laki-laki manis. Dengan rasa penasaran, aku bertanya “mbak, dua anak laki-laki kembar itu siapa?”
“Dia
adiknya mbak Linda dik,
yang kuliah diuniversitas ternama yang kamu impikan itu” jawab kakak sepupuku.
“Oh..
manis mbak. Coba mintain nomernya mbak, mau tanya tentang kampusnya” kataku.
“Iya
nanti ya” saut kakak sepupuku.
Mbak
Linda datang
menyambut kedatangan kami,
kakak sepupuku dan mbak Linda mereka langsung asik berbincang-bincang. Tiba-tiba sura telepon berbunyi,
seketika menghentikan perbincangan yang sedang berlangsung.
“Siapa
lin?” tanya kakak sepupuku selesai
mbak Linda menutup teleponnya.
“Itu Fuad adik ku minta pulsa, biasa mbak” jawab mbak
Linda.
“Oh,
itu yang kuliah diuniversitas itu ya lin?” tanya kakak sepupuku.
“Iya
mbak” jawab mbak Linda.
“Minta
nomernya boleh Lin,
buat adik saya ini. Katanya mau
tanya-tanya seputar kampusnya” tanya
kakak sepupuku.
“Boleh
mbak. Ini nomernya (kemudian menyebutkan nomernya) “ jawab mbak Linda.
Kemudian Kakak sepupuku dan mbak Linda
melanjutkan perbincangan yang sempat tertunda tadi. Perbincangan mereka selesai, kami pamit pulang.
Sesampainya dirumah, aku mencoba mengirimkan pesan singkat ke nomer yang
diberikan tadi.
“Ini
kak Fuad?”
sapaku.
“Iya.
Siapa ya ini?” tanyanya.
“Ini
aku Ika kak. Kak, aku mau
nanya seputar kampus boleh?” tanyaku penuh harap.
“Boleh
dik. Kamu mau nanya apa?”
jawabnya.
“Hmm... kakak masuk ke universitas itu melalui apa? SNMPTN?
SBMPTN? Atau UM?” semangatku penuh tanya.
“Kakak
melalui UM. Memang
kenapa dik? Kamu mau masuk sini
juga?” tanyanya.
“Iya
kak, insyaallah hehehe...
itu kalau jalur UM kaya gimana ya kak? Ada persyaratannya? Apa aja kak
persyaratannya?” tanyaku lagi.
“Ada
dik. (menyebutkan persyaratannya)”
jawabnya jelas.
“Oh
yaudah kak, makasih ya”ucapku.
“Iya
dik, semangat ya. Kalo
kamu keterima disini nanti kakak teraktir kamu deh” jawabnya.
Pendaftaran jalur UM pun dibuka. Tapi sayang, saat itu aku
tidak diizinkan oleh kedua
orangtuaku untuk mengikuti tes masuk universitas
yang selama ini aku
impikan. Sedih rasanya karena aku
sangat menginginkan untuk bisa masuk
ke universitas
itu. Tapi yasudahlah, aku
berusaha menuruti apa yang kedua orangtuaku ucapkan.
Hari ini UM berlangsung, tiba-tiba
handphoneku berbunyi menandakan sebuah pesan singkat masuk yang isinya “Semangat ya dik ujiannya hari ini”.
Dengan berat hati aku membalas
pesan singkatnya “iya kak, makasih” (dalam hati berkata : maafkan
aku kak, telah membohongimu.)” jeritku dalam hati.
Pengumuman jalur UM diumumkan disebuah
situs. Handphoneku berbunyi
kali ini bukan sebuah pesan singkat yang
masuk melainkan telepon masuk.
“Assalamualaikum...” sautku.
“Waalaikumsalam... gimana dik hasilnya?” tanyanya.
“Gak
masuk kak hehe ” jawabku.
“Sabar
ya dik. Jangan nyerah sampai
disini kamu ” hiburnya.
Beberapa minggu ini, kita jadi sering komunikasian, kita menjadi lebih
dekat. Kamu bercerita banyak tentang kejadian masalalumu, hari ini, dan kemarin
kepadaku. Begitu pula sebaliknya. Seiring
waktu berjalan kita menjadi tau sifat satu sama lain.
Entah mengapa, aku
mulai suka dengan kakak, aku mulai ada rasa dengan kakak. Tapi sayang kakak tak
tau perasaanku ini. Kau
hanya menganggapku adik. Dan aku bisa apa dengan perasaanku ini? Aku hanya bisa
memendamnya. Sesekali
jika aku tak bisa memendamnya lagi, aku selalu memberimu kode. Tapi sayang kau
tak banyak mengerti
terhadap kode yang ku maksud. Kau tak banyak mau tau tentang
kode yang ku berikan.
Selama ini kau terlalu asik dengan
mantan-mantanmu itu, sehingga tak ada celah yang membuatku bisa masuk dalam
dunia mu. Mungkin kedekatan ini kau anggap hanyalah kedekatan antara kakak dan
adik. Banyak harap yang aku inginkan darimu, namun setiap aku mencoba selalu
tak bisa.
Aku hanya ingin menikmati rasa
cintaku yang terpendam, bahwa aku tidak pernah berani untuk mengunggkapkannya
padamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar