Rabu, 19 November 2014

Diam-Diam Aku menyukaimu Kakak


Pada ini aku bersama kakak sepupuku, bermaksud mengunjungi sahabat baiknya kakak sepupuku. Saat  kami memasuki rumahnya,  lalu diruang tamu rumahnya ada sepasang foto. Foto itu foto pernikahan sahabat dekatnya kakak sepupuku. Difoto itu ada dua anak kembar laki-laki manis. Dengan rasa penasaran, aku bertanya “mbak, dua anak laki-laki kembar itu siapa?
Dia adiknya mbak Linda dik, yang kuliah diuniversitas ternama yang kamu impikan itu” jawab kakak sepupuku.
Oh.. manis mbak. Coba mintain nomernya mbak, mau tanya tentang kampusnya” kataku.
Iya nanti ya” saut kakak sepupuku.

Mbak Linda datang menyambut kedatangan kami, kakak sepupuku dan mbak Linda mereka langsung asik berbincang-bincang. Tiba-tiba sura telepon berbunyi, seketika menghentikan perbincangan yang sedang berlangsung.
Siapa lin?” tanya kakak sepupuku selesai mbak Linda menutup teleponnya.
Itu Fuad adik ku minta pulsa, biasa mbak” jawab mbak Linda.
Oh, itu yang kuliah diuniversitas itu ya lin?” tanya kakak sepupuku.
Iya mbak” jawab mbak Linda.
Minta nomernya boleh Lin, buat adik saya ini. Katanya mau tanya-tanya seputar  kampusnya” tanya kakak sepupuku.
Boleh mbak. Ini nomernya (kemudian menyebutkan nomernya) “ jawab mbak Linda.
Kemudian Kakak sepupuku dan mbak Linda melanjutkan perbincangan yang sempat tertunda tadi. Perbincangan mereka selesai, kami pamit pulang.

Sesampainya dirumah, aku mencoba mengirimkan pesan singkat ke nomer yang diberikan tadi.
Ini kak Fuad?” sapaku.
Iya. Siapa ya ini?” tanyanya.
Ini aku Ika kak. Kak, aku mau nanya seputar kampus boleh?” tanyaku penuh harap.
Boleh dik. Kamu mau nanya apa?” jawabnya.
Hmm... kakak masuk ke universitas itu melalui apa? SNMPTN? SBMPTN? Atau UM?”  semangatku penuh tanya.
Kakak melalui UM. Memang kenapa dik? Kamu mau masuk sini juga?” tanyanya.
Iya kak, insyaallah hehehe... itu kalau jalur UM kaya gimana ya kak? Ada persyaratannya? Apa aja kak persyaratannya?” tanyaku lagi.
Ada dik. (menyebutkan persyaratannya)” jawabnya jelas.
Oh yaudah kak, makasih ya”ucapku.
Iya dik, semangat ya. Kalo kamu keterima disini nanti kakak teraktir kamu deh” jawabnya.

Pendaftaran jalur UM pun dibuka. Tapi sayang,  saat itu aku tidak diizinkan oleh kedua orangtuaku untuk mengikuti tes masuk universitas yang  selama ini aku impikan. Sedih rasanya karena aku sangat menginginkan untuk bisa masuk ke  universitas itu. Tapi yasudahlah, aku berusaha menuruti apa yang kedua orangtuaku ucapkan.

Hari ini UM berlangsung, tiba-tiba handphoneku berbunyi menandakan sebuah pesan singkat masuk yang isinya “Semangat ya dik ujiannya hari ini”.
Dengan berat hati aku membalas pesan singkatnya “iya kak, makasih (dalam hati berkata : maafkan aku kak, telah membohongimu.)” jeritku dalam hati.

Pengumuman jalur UM diumumkan disebuah situs. Handphoneku berbunyi kali ini bukan sebuah pesan singkat yang masuk melainkan telepon masuk.
Assalamualaikum... sautku.
Waalaikumsalam... gimana dik hasilnya?” tanyanya.
Gak masuk kak hehe ” jawabku.
Sabar ya dik. Jangan nyerah sampai disini kamu ” hiburnya.  

Beberapa minggu ini, kita jadi sering komunikasian,  kita menjadi lebih dekat. Kamu bercerita banyak tentang kejadian masalalumu, hari ini, dan kemarin kepadaku. Begitu pula sebaliknya. Seiring waktu berjalan kita menjadi tau sifat satu sama lain.
 
Entah mengapa, aku mulai suka dengan kakak, aku mulai ada rasa dengan kakak. Tapi sayang kakak tak tau perasaanku ini. Kau hanya menganggapku adik. Dan aku bisa apa dengan perasaanku ini? Aku hanya bisa memendamnya. Sesekali jika aku tak bisa memendamnya lagi, aku selalu memberimu kode. Tapi sayang kau tak banyak mengerti terhadap kode yang ku maksud. Kau tak banyak mau tau tentang kode yang ku berikan.

Selama ini kau terlalu asik dengan mantan-mantanmu itu, sehingga tak ada celah yang membuatku bisa masuk dalam dunia mu. Mungkin kedekatan ini kau anggap hanyalah kedekatan antara kakak dan adik. Banyak harap yang aku inginkan darimu, namun setiap aku mencoba selalu tak bisa.
Aku hanya ingin menikmati rasa cintaku yang terpendam, bahwa aku tidak pernah berani untuk mengunggkapkannya padamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar