Sabtu, 17 Oktober 2015

Essay Prilaku Konsumen

Apa yang dimaksud Perilaku Konsumen Dalam llmu Micro?

Perilaku konsumen dapat diartikansebagai tingkah laku atau prosesdari konsumen yang ditujukan dengan pencarian dalam membeli , pemilihan, memperbaiki, menggunakan, serta pengevaluasianproduk dan jasa demi memenuhi atau memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Untukpengertian perilaku konsumen dalam ilmu microitu yaitu mengenai individu atau masyarakat sebagai konsumen bisa membuat suatu keputusan dengan menggunakankan sumber daya yang terbatas untuk mendapatkan produk dan jasa yang diinginkan untuk dapat dikonsumsi atau dimanfaatkan.

Perilaku konsumen yang paling mendasari terjadinya membuat keputusan pembelian, pada saat produk tersebut berharga jual tinggi sangat sulit mengambil keputusan dan mempertimbangkannya kembali sedangkan produk berharga jual rendah pada saat mengambil keputusan dapat dilakukan dengan mudah. Konsumen adalah seseorang yang mengkonsumsi produk atau jasa, yang tergantung pada kebutuhKonsumen?apatan dan kebiasaan. Terdapat beberapa aplikasi tentang pemahaman perilaku konsumen berupa strategi pemasaranyang perlu perancangan yang baik dan tepat untuk menarik pembeli, kemudian perilaku konsumen itu sendiri dalam membantu membuat kebijakan publik, dan yang terakhir dalam pemasaran sosial dalam memahami sifat konsumen.

Apa saja faktor Dasar yang Mempengaruhi Pilihan Konsumen?

1. Konsumen Individu
Didasari kebutuhan konsumen itu sendiri, b. Persepsi hasil pemaknaannya yang diterima melalui informasi atau pengalaman, c. Pembentukan sikap, dalam memilih merek atau jenis barang di pengaruhi demografi individu, gaya hidup, dan karakteristik individu.

2. Pengaruh Lingkungan
Dari lingkungan pembelian konsumen dengan a. Budaya, pengaruh dari norma kemasyarakatan atau suku, b. Kelas sosial, dari suatu grup atau kelompok sosial atas harta konsumen, c. Grup tata muka, bisa ydengan teman atau relasi atau bahkan anggota keluarga, d. Faktor situasional, situasi dimana konsumen harus memiliki atau membeli produk sesuai dengan tempat situasi atau kalangannya.

3. Marketing Strategy
Pemasar dalam hal ini mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. a. Produk pasar b. Harga pasar c. Periklanan d. Pendistribusian untuk mendorong konsumen mengambil keputusan.

Pendekatan apa saja yang mempelajari tingkah laku konsumen?

1. Pendekatan Marginal Utility (Cardinal)
2. Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)
Dapat dikatakan konsumen dengan pendapatan yang sudah ada, akan mengkonsumsi sejumlah barang tertentu dan berusaha memaksimumkan kepuasan totalnya.

1. Pendekatan Marginal Utility (Cardinal)
Bahwa kepuasan suatu konsumen dapat diukur dengan satuan ukur misal berat, panjang atau uang .
Makin banyak barang di konsumsi oleh konsumen maka makin besar kepuasan.
Terjadi pada hukum utiliti marginal (The Law OfDiminishing Marginal Utilityberlaku untuk tambahan kepuasan setiap satuan. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen. Jadi jika untuk setiap tambahan kepuasan yang diperoleh setiap 1 unit barang yang dikonsumsi akan semakin turun. Pada saat kepuasan konsumen akan naik sampai titik batas tertentu maka batasan kepuasan akan semakin menurun.
Untuk tambahan kepuasan dapat dihargai dengan uang, misal 1 unit barang. Jika tambahan kepuasan yang didapat semakin besar maka konsumen akan memberi harga mahal, lain hal bila kepuasan menjadi semakin rendah maka akan dibayar dengan harga murah oleh konsumen.

Asumsi konsumen bersifat rasionalitas dengan menginginkan kepuasan maksimum memiliki informasi dengan jelas akan produk atau jasa yang diinginkan dengan menggunakan satuan uang dan mendapat kendala pada anggaran.
Seperti contoh seseorang atau konsumen akan membeli sebuah tablet pc dia akan mencari informasi dengan jelas tentang produk yang diinginkan. Selanjutkan dia akan mempersiapkan anggarannya walaupun produk yang diinginkan harganya terlampau tinggi dia tetap membelinya untuk mendapat kepuasan maksimal itu sendiri .

2. Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)
Pendekatan ordinal beranggapan kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang atau jasa tidak dapat di ukur dengan satuan ukur. Bahwa tingkat kepuasan konsumen satu dengan konsumen yang lain berbeda dalam mengkonsumsi barang atau jasa yang sama. Anggapan yang diperlukan tingkat kepuasan konsumen dapat dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan seberapa lebih tinggi atau rendahnya.


Untuk itu pendekatan ordinal dapat menunjukan tingkat kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama dengan menggunakan model kurva indifferent.
Asumsi konsumen bersifat rasionalitas dengan menginginkan kepuasan maksimum yang mendapat kendala pada pendapatan dan harga barang diketahui dengan memiliki informasi yang sempurna tanpa perlu diukur dan konsisten atas keputusan akan pilihannya dan hanya dinyatakan dalam IC.
Sebagai contoh dalam satu kelas mendapat peringkat dengan  pengukuran bersifat kualitatif mendapat hasilnya sangat bagus, bagus dan cukup dengan kata lain memiliki kepuasan berbeda setiap individu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar